Senin, 09 Januari 2012

Asam Urat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.
Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan --seperti hati, jantung, babat, dan limfa. KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.
1.2 Tujuan
1. agar menambah wawasan pembaca mengenai kesehatan khusunya hubungannya dengan  penyakit asam urat
2.  Agar Pembaca dapat melakukan pencegahan sedini mungkin resiko terjadinya penyakit asam urat
3. Agar pembaca dapat melakukan tindakan dalam pengobatan atau menangulangi apabila terjadi kasus penyakit asam urat
1.3 Rumusan Masalah
    1. Defnisi asam urat
    2. Penyebab asam urat
3. Faktor Resiko asam urat
4. Gejala dan tanda-tanda terjadin ya asam urat
5. Penatalaksanaan Asam urat






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asam Urat
Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki Anda terasa terbakar, sakit dan membengkak. Bahkan selimut yang Anda gunakan terasa seperti batu yang membebani kaki Anda. Seperti itulah gejala asam urat atau arthritis gout. Gangguan asam urat disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain rasa sakit di persendian, asam urat juga menyerang ibu jari kaki, dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat dalam jaringan di bawah kulit, atau bahkan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir metabolisme protein, yang bisa berasal dari makanan atau sel-sel tubuh. Asam urat ini normalnya akan dikeluarkan oleh ginjal bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal ( pria adalah 2,1 - 8,5 mg/dl, sedangkan pada wanita 2,0 - 6,6 mg/dl.) Namun, asam urat yang berlebihan takkan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya menumpuk pada sendi atau jaringan.
Walaupun ada sebahagian penderita dengan kadar asam urat darah yang tinggi tidak merasakan gejala nyeri pada persendian, tetapi hal ini memerlukan perhatian dan penanganan yang memadai. Jika kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal (disebut hiperuresemia) dalam jangka waktu yang lama, maka kelebihannya itu akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Diperkirakan sekitar 10 % dari penderita dengan kadar asam urat darah yang tinggi mengalami pembentukan asam urat yang berlebihan dengan akibat pengeluaran asam urat melalui air seni melebihi 800 mg/hari. Penumpukan kristal asam urat ini disebut tophi dan tempat tersering terjadi tophi adalah di sendi dan ginjal. Dengan demikian orang yang mengalami hiperurisemia ini berisiko tinggi mengalami penyakit artritis gout, batu ginjal, kerusakan ginjal, tekanan darah tinggi, kadar lemak darah yang tinggi, penyakit jantung koroner dan strok, diabetes melitus dan lain-lain.


2.2 Penyebab Asam Urat
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
2.2.1 Penyakit gout primer
Pada penyakit gout primer 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2.2.2 Penyakit gout sekunder
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12).
Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya. Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.
2.3 Gejala dan tanda penyakit asam urat
Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pada artritis gout pertama-tama dirasakan di sendi-sendi ibu jari kaki. Pada taraf lebih lanjut, bisa meliputi sendi tarsal kaki, pergelangan kaki, sendi kaki belakang, pergelangan tangan, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain pada tangan. Nyeri dan pembengkakan pada sendi tersebut sering kali menyebabkan penderita sulit berjalan. Malah ada kalanya peradangan disertai demam dan di daerah sendi yang bengkak terasa panas. Penderitaan bisa berlangsung 24-36 jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi, tergantung parah tidaknya peradangan.
Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu harus dalam keadaan asam urat tinggi. Fluktuasi kadar asam urat yang cenderung turun-naik, juga bisa mengakibatkan serangan akut. Misalnya, seseorang dengan kadar asam urat normal bisa terkena serangan akut beberapa jam setelah makan semangkuk soto jeroan sapi. Soalnya, soto ini menyebabkan kadar asam urat naik secara mendadak. Sebaliknya, seseorang dengan kadar asam urat tinggi bisa mendapat serangan akut kalau melakukan diet terlalu ketat atau minum obat penurun asam urat (allopurinol) dosis tinggi. Diet ketat atau konsumsi obat tersebut menyebabkan kadar asam urat turun drastis (di bawah 5 mg%). Jadi yang terbaik adalah menjaga agar kadar asam urat ini stabil dalam batas normal.
Selain dari makanan, alkohol (termasuk tape dan tuak), serta obat-obatan tertentu seperti obat bersifat diuretik penurun tekanan darah tinggi (menaikkan produksi air seni dan mineral), atau dosis kecil aspirin dalam jangka panjang untuk mencegah serangan jantung, pun bisa melambungkan kadar asam urat. Memang kedua macam obat tersebut sering menjadi pemicu pada pasien berpotensi gout. Namun, hal ini jarang terjadi pada individu yang tidak mempunyai bakat gout. Paling tepat, kadar asam urat tidak diturunkan secara drastis, tapi secara perlahan-lahan. Setelah serangan pertama, sebaiknya kadar asam urat terus dipantau. Kalau sampai mendapat serangan kedua, serangan-serangan akut berikutnya bakal semakin sering muncul, bahkan berkepanjangan dan kronis.
Orang yang sudah pernah menderita kelebihan asam urat, dengan pengobatan tertentu dapat dikontrol sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya dapat kembali normal. Namun demikian, karena memang sudah memiliki kecenderungan penumpukan asam urat di dalam tubuhnya, maka dianjurkan untuk selalu mengontrol makanan yang dikonsumsi mengurangi makanan yang banyak mengandung purin dan makanan yang cenderung mengganggu pembuangan asam urat dari dalam tubuh dan harus banyak minum air putih. Banyak minum mencegah saturasi atau penjenuhan asam urat di dalam darah, sehingga kecenderungan pengendapan asam urat di persendian dapat dikurangi. Banyak minum juga mendorong kita untuk sering buang air kecil, yang juga berarti membuang asam urat dari dalam tubuh.

Namun sering buang air kecil tanpa banyak minum justru sangat berbahaya, sebab dapat meningkatkan saturasi asam urat di dalam darah. Sehingga bagi penderita kelebihan asam urat, obat-obat diuretik (yang menyebabkan banyak buang air kecil) justru sebaiknya dihindari. Di samping itu, semua faktor yang dapat meningkatkan risiko penumpukan asam urat juga harus dihindari, misalnya stres, kegemukan, dan minum minuman beralkohol.
•    Lebih banyak pria
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut. Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat. Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih
2.4 Faktor resiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan . Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.
2.5 Pemeriksaan Asam Urat
2.5.1 Kadar Normal
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi. Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun
2.5.2 Gambaran Klinis
Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.
Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak. Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
2.6 Penatalaksanaan
Pencegahan dan Pengobatan
Pada prinsipnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk menjaga agar kadar asam urat darah tetap dalam batas normal, kita harus "mengerem" konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung purin. Walaupun tidak ada keluhan, orang dewasa (usia 40 tahun ke atas) dianjurkan untuk memeriksakan kadar asam uratnya dalam darah.
Tetapi jika sudah terlanjur mengalami penyakit ini, langkah terpenting adalah semaksimal mungkin mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang kaya akan zat purin. Karena minum obat saja tanpa disertai kepatuhan diet tidak akan membuahkan hasil pengobatan yang baik (karena produksi asam urat tetap tinggi). Selain itu, untuk mengurangi risiko terkena gangguan ginjal, pasien dianjurkan untuk minum banyak air putih (1-2 liter sehari atau 3-4 liter di musim panas). Warna serta bening tidaknya air seni dapat untuk menilai cukup tidaknya konsumsi air. Khusus ketika bangun pagi, warna air seni pertama biasanya lebih tua dan kurang bening. Setelah itu, warna air seni seharusnya bening. Umumnya saat mengalami serangan akut pasien artritis gout akan mendapatkan obat anti radang, yaitu colchicine. Obat ini menunjukkan hasilnya dalam dua hari. Selanjutnya, diberikan obat penurun asam urat, yaitu allopurinol dan atau probenesid selama 6 bulan sampai 2 tahun dalam dosis terbatas. Tophi berat membutuhkan pengobatan selama lima tahun atau lebih. Ada kalanya penderita disarankan minum obat penurun asam urat darah seumur hidup kalau serangan gout akut terjadi lebih dari lima kali setahun. Atau, penderita sudah menderita tophi dan atau menderita batu ginjal.
Selain obat-obat untuk mengurangi peradangan dan menekan produksi asam urat, pasien juga diberi anti nyeri yang cukup kuat, misalnya ibuprofen, dalam jangka waktu yang lama. Obat-obat anti nyeri ini kadang menimbulkan keluhan nyeri lambung. Oleh karena itu harus diminum sesuai anjuran dokter. Yang perlu dicatat adalah pasien umumnya tidak bisa sembuh dalam sekali pengobatan. Sering kali masih disertai dengan beberapa kali serangan akut. Sayangnya, sering kali pasien menghentikan pengobatan karena menganggap obat tidak efektif. Jadi, sekali lagi mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan pola makan yang sehat dan tidak berlebih-lebihan, insya Allah kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Untuk pencegahan atau penyembuhan disarankan agar penderita memperhatikan makanan sehari-hari sepanjang hidupnya. Berikut ini makanan tinggi purin yang harus dikurangi atau dihindari penderita gout.
1.    Bila kadar asam urat di atas 7 mg%, makanan yang dihindari adalah:
o    Alkohol (bir, wiski, anggur, tape, tuak).
o    Remis, udang, tiram, kepiting.
o    Makanan kaleng: corned beef, sarden, dll.
o    Jeroan: hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus.
o    Ekstrak daging: kaldu kental.
o    Beberapa buah-buahan: durian, apokat, dan air kelapa.
2.    Makanan yang dibatasi:
o    Ikan.
o    Daging: kambing, sapi, ayam.
o    Kacang, belinjo/emping, oncom, tempe.
o    Beberapa jenis sayuran: brokoli, bayam, kangkung, kol, taoge.
Pengobatan yang dilakukan adalah dengan menurunkan kadar asam urat melalui diet dan obat-obatan. Meski penyakit asam urat ini tidak bisa dicegah, namun faktor pencetusnya bisa dihindari.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir metabolisme protein, yang bisa berasal dari makanan atau sel-sel tubuh. Asam urat ini normalnya akan dikeluarkan oleh ginjal bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal ( pria adalah 2,1 - 8,5 mg/dl, sedangkan pada wanita 2,0 - 6,6 mg/dl.) Namun, asam urat yang berlebihan takkan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya menumpuk pada sendi atau jaringan.
SARAN
1.  Asam urat merupakan penyakit yang sudah dikenal di masyarakat, oleh karena itu untuk melakukan pencegahan. Maka sebaiknya masyarakat mengatur pola makan dan pola konsumsi
2. bagi para penderita penyakit ini agar mengurangi atau bahkan tidak mengonsumsi makanan-makanan yang dapat memperparah penyakit ini.


DAFTAR PUSTAKA
http://asamurat.org/
http://asamurat.org/info/penyebab-asam-urat.html
http://asamurat.org/info/gejala-asam-urat.html
http://asamurat.org/info/pantangan-asam-urat.html
http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/64-asam-urat.html
http://suryo-wibowo.blogspot.com/2006/06/asam-urat_115088450115003296.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar